Mega dan Gia telah mencetak lebih dari 600 poin masing-masing untuk membawa Red Sparks ke klasemen teratas. Keduanya selalu tampil mengagumkan di lapangan. Sehingga tak heran jika mereka juga dijuluki mesin poin oleh para penggemar.
Di laga terakhirnya, di mana Red Sparks bertamu ke Hyundai Hillstate, kedua pevoli wanita ini juga mencetak poin tidak sedikit. Gia (sapaan Giovanni Milana) menyumbang sebanyak 31 poin sementara Mega memberikan 29 poin. Berkat kolaborasi apik keduanya serta tim, hasil pertandingan panas yang berlangsung pada Sabtu (02/03) dimenangkan Red Sparks.
Adapun skor akhir dari laga tersebut ialah 3-2. Di mana skor set pertama 23-25 dimenangkan oleh Hillstate. Skor set kedua 25-15 dimenangkan oleh Red Sparks. Set ketiga 16-25 kembali dimenangkan tim kandanh. Sementara itu, set keempat 25-19 dan set kelima 15-10 berturut-turut dimenangkan Mega dan kawan-kawan.
Megawati dan Gia Tak Mudah Dikalahkan
Selama liga voli putri Korea 2023-2024 berlangsung, Megawati Hangestri dan Giovanni Milana kerap kali menjadi MPV (most valuable player). Gelar tersebut diberikan pada pemain-pemain yang paling baik performanya serta mencetak banyak poin.
Mega berperan sebagai opposite sementara Gia diberikan peran middle blocker. Keduanya mampu memainkan perannya masing-masing dengan sangat baik. Serangan dari dua pevoli ini sangat kuat sehingga kerap kali tidak mudah dibalikkan sang lawan. Termasuk oleh pevoli andalan Hyundai Hillstate, Laetitia Moma Bassoko yang berposisi sebagai opposite.
Miliki Rasa Takut saat Menghadapi Moma Bassoko
Kendati sama-sama kuat, baik Megawati maupun Gia mengaku punya rasa takut saat menghadapi pemain asal Kamerun tersebut. Terlebih, pevoli wanita berusia 30 tahun tadi memiliki smash dan spike yang cukup mematikan. Kendati timnya beberapa kali dikalahkan oleh lawan, pemain voli yang akrab disapa Moma itu justru kerap jadi top skorer.
Pada pertandingan di Suwon Gymnasium, kemarin juga demikian. Raihan poin Moma jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Mega dan Gia. Di mana jumlah yang dikumpulkannya mencapai 44 poin. Namun, kemampuan rekan-rekannya kurang berimbang sehingga timnya mau tak mau harus tumbang setelah lima set permainan.
Cara Megawati Hangestri dan Gia Atasi Rasa Takut Menghadapi Lawan
Meskipun memiliki ketakutan cukup besar, Mega dan Gia berupaya untuk menenangkan diri masing-masing. Keduanya juga punya cara serupa untuk mengatasi rasa takut pada pevoli yang menduduki peringkat keempat top skorer V-League 2023-2024.
Salah satunya adalah meningkatkan fokus agar selalu mengimbangi permainan lawan. Selain itu, Megawati mengungkapkan jika dirinya dan Gia harus mendorong agar kolaborasi di timnya juga makin baik. Dengan fokus pada permainan kolaboratif di tim, mereka bisa menaklukkan lawan seganas Moma.
Alasan Chemistry Kuat Megawati Hangestri dan Giovanni Milana
Permainan keduanya yang selalu tampak kompak membuat banyak penggemar ataupun media penasaran alasan chemistry-nya. Dalam kesempatan wawancara setelah kemenangannya melawan sang pemuncak klasemen, Mega menyebut jika alasan kuatnya chemistry tersebut ialah statusnya.
Seperti diketahui, keduanya merupakan pemain asing di tim Red Sparks. Megawati Hangestri yang berasal dari Indonesia. Sementara itu, Gia merupakan warga negara Amerika Serikat. Selain statusnya yang sama-sama pemain asing, Mega dan Gia juga termasuk anggota baru di klub yang dibelanya saat ini. Mereka baru bermain pada musim 2023-2024 ini.
Tak hanya kompak di dalam pertandingan, Megawati Hangestri dan Giovanni Milana juga akrab di luar lapangan. Mereka mengatakan saat berbincang-bincang dengan rekan satu tim juga menjadi alasan kuat Red Sparks bisa bertahan di posisi ketiga klasemen.
Sebelum memulai permainan ataupun saat laga berlangsung, mereka tak hanya mengandalkan pelatih dalam mengatur pola permainan. Namun, Mega dan Gia juga selalu memberikan masukkan sehingga kolaborasi tim makin meningkat kualitasnya.
Di sisi lain, motivasi tinggi di diri kedua pemain tersebut juga datang dari sang lawan. Tidak terkecuali dengan Moma yang notabene merupakan pemain asing juga. Kehebatannya dalam bermain menjadi alasan kuat Mega, Gia, dan kawan-kawannya berupaya kuat memberikan penampilan terbaik selama pertandingan berlangsung.***